Tewas dalam tulisan takdir. Telah tercop tandakan sebagai pecundang dunia. Biar seribu kali langkah, masih rebah tersergah tumbuk terajang. Mata tak lagi terturas. Hanya terkebil kebil ketawa. Tutup buka katup, pejam. Peluk aku. Genggam tangan aku. Teman aku. Hanya biar melodi beralun bersama suara hati. Tolong Tuhan, alihkan telunjukku dari menuding-Mu. Ampuni aku. Terima emailku--
No comments:
Post a Comment